Kain Tenun Ikat Adonara, Flores Timur
Tradisi
pembuatan kain tenun ikat khususnya masyarakat Flores Timur dilakukan
secara turun temurun, dari generasi ke generasi baik teknik pembuatannya
maupun nilai dan filosofi yang terkandung di dalamnya. Bagi masyarakat di sana,
kain tenun ikat bukan sekedar busana yang dikenakan
sehari-hari, ataupun souvenir saja, namun juga berfungsi sebagai penanda
identitas etnis, belis atau mahar perkawinan mereka. Dalam tradisi masyarakat di sana, pada saat pernikahan, seorang pria akan memberikan belis berupa gading gajah,
sedangkan sebaliknya pihak perempuan akan menyerahkan selembar kain tenun ikat yang
dibuat secara tradisional. Selain itu, fungsi kain tenun ikat juga sebagai bekal kubur yang disertakan pada
seseorang yang meninggal dan dibawa ke liang lahat.
Salah
satu koleksi kami adalah kain tenun ikat asli pulau Adonara, salah satu
pulau penghasil tenun ikat terbaik di Kabupaten Flores Timur, Nusa
Tenggara Timur. Kain ini dibuat dengan menggunakan 90% bahan dari alam,
kapas yang dipintal dan ditenun dengan menggunakan tangan manusia dan
dengan peralatan tradisional. Bahan benang sutera sebanyak 10% digunakan
untuk mempercantik kain tersebut. Pewarnaannya juga menggunakan pewarna
alami dari tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar tempat tinggal mereka.
Fungsi kain ini sebalai belis atau mahar pernikahan, menjadi satu bagian penting yang tidak dapat ditinggalkan dalam ritual pernikahan warga di sana.
Dengan alat tenun tradisional dan pewarna dari bahan alami membuat hasil tenunan yang terlihat natural.
Cukup dengan merogoh kantor Rp 200.000 anda sudah bisa membawa pulang selembar hasil tenun ini